STITMA Yogyakarta Kirim Perwakilan ke Forum Automasi Akreditasi di Malang

Yogyakarta – Dalam upaya memahami dan menyesuaikan diri dengan regulasi baru terkait transformasi sistem akreditasi, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani (STITMA) Yogyakarta mengirimkan Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) serta operator akademik sebagai perwakilan dalam forum diskusi nasional bertajuk “Strategi Sukses dalam Automasi Akreditasi Perguruan Tinggi dan Program Studi” yang diselenggarakan di Malang.

Acara yang berlangsung di Aula Universitas Wisnuwardhana Malang pada Kamis, 17 Januari 2025, ini dihadiri oleh sekitar 300 perwakilan perguruan tinggi dari seluruh Indonesia. Forum ini bertujuan untuk membahas strategi sukses dalam menghadapi perubahan sistem akreditasi yang akan mulai diberlakukan pada tahun 2025. Kegiatan ini diselenggarakan oleh SEVIMA dengan menghadirkan sejumlah narasumber pakar dalam bidang akreditasi dan manajemen mutu pendidikan tinggi.

STITMA Yogyakarta Siap Beradaptasi dengan Sistem Automasi Akreditasi

Perwakilan STITMA Yogyakarta yang hadir dalam kegiatan ini, yaitu Ketua LPM dan operator akademik, mengungkapkan bahwa keikutsertaan mereka dalam forum ini merupakan langkah strategis untuk memastikan kesiapan kampus dalam mengimplementasikan sistem automasi akreditasi. Sistem baru ini akan mengalihkan seluruh proses akreditasi ke platform digital yang lebih modern dan efisien, sesuai dengan Peraturan BAN-PT Nomor 5 Tahun 2024.

Ketua LPM STITMA Yogyakarta menyatakan bahwa forum ini memberikan wawasan penting mengenai transformasi akreditasi berbasis teknologi yang akan segera diterapkan.

“Dengan adanya perubahan sistem ini, perguruan tinggi dituntut untuk memiliki kesiapan infrastruktur teknologi, manajemen data yang lebih kuat, serta sumber daya manusia yang kompeten dalam pengelolaan sistem informasi. Kami berharap, STITMA Yogyakarta dapat mengikuti perubahan ini dengan baik demi peningkatan mutu akademik dan daya saing institusi,” ujar Ketua LPM STITMA Yogyakarta.

Strategi Sukses Menghadapi Automasi Akreditasi

Dalam forum ini, para narasumber menyoroti beberapa aspek penting terkait automasi akreditasi, termasuk kesiapan infrastruktur teknologi informasi, peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM), pengelolaan data yang lebih akurat, serta penyusunan roadmap transisi yang terencana.

Prof. Imas Maesaroh, salah satu pembicara dalam acara tersebut, menegaskan bahwa keberhasilan dalam menghadapi sistem akreditasi baru sangat bergantung pada kesiapan perguruan tinggi dalam mengelola data dan memanfaatkan teknologi informasi secara optimal.

“Sistem baru ini mengharuskan perguruan tinggi untuk memastikan bahwa semua data yang dilaporkan ke PDDikti valid dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Jika tidak, maka institusi bisa mengalami kesulitan dalam mempertahankan status akreditasinya,” jelasnya.

Selain itu, Qausya Faviandhani, S.E., M.M., menekankan bahwa automasi akreditasi bukanlah ancaman, tetapi peluang besar bagi perguruan tinggi untuk meningkatkan efisiensi administrasi dan lebih fokus pada pengembangan akademik.

“Dengan sistem ini, perguruan tinggi dapat mengurangi beban administratif yang selama ini memakan banyak waktu dan sumber daya. Fokus utama bisa dialihkan pada inovasi pembelajaran dan peningkatan mutu akademik,” katanya.

STITMA Yogyakarta Berkomitmen Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, STITMA Yogyakarta akan segera melakukan evaluasi terhadap sistem informasi akademik yang ada, meningkatkan kapasitas operator dalam pengelolaan data, serta menyiapkan infrastruktur digital yang lebih memadai. Dengan demikian, kampus ini siap menghadapi perubahan besar dalam sistem akreditasi dengan lebih percaya diri.

“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di STITMA Yogyakarta. Keikutsertaan dalam forum ini menjadi langkah awal untuk memahami lebih dalam tantangan dan peluang yang ada, sehingga kami bisa merancang strategi terbaik dalam menghadapi sistem akreditasi baru ini,” pungkas Ketua LPM STITMA Yogyakarta.

Dengan adanya forum ini, diharapkan STITMA Yogyakarta dan perguruan tinggi lainnya di Indonesia dapat lebih siap dalam menghadapi era baru akreditasi berbasis teknologi, demi terciptanya sistem pendidikan tinggi yang lebih transparan, efisien, dan berkualitas.